Empat Jenis Orang Yang Tidak Boleh Kita Lupakan Agar Hidup Kita Sukses Bahagia

 Ada empat jenis orang yang tidak boleh kita lupakan. 

Yang pertama 

Orang yang pernah berjasa untuk kita. Itu relate tadi dengan cerita pertama ya. Yang tadi saya sampaikan. Jadi kita tidak boleh lupa dengan orang yang pernah berjasa kepada kita. Enggak boleh tuh. Apalagi dimusuhi. Apalagi dijelek-jelekan. Misal, Saya sekarang lebih bagus dari bos saya dulu. Saya lebih hebat sekarang. Enggak ada apa-apanya bos itu. Saya sekarang lebih hebat. Jangan ya. Walaupun memang kenyataannya begitu. Seburuk apapun. Perpisahan Anda. Perpisahan kamu dengan mantan bosmu, jangan pernah bersikap begitu. 

Saya juga adalah murid dari Ibu Ani Sumadi. Seorang ratu kuis. Zaman dulu. Beliau itu sudah membuat lebih dari 30 kuis ya. Saya belajar dari beliau. Dari nol dulu. Mungkin ingat dari cerita itu ya. Dari pembuat soal, bawain tas beliau, sampai akhirnya saya harus keluar. Tapi Ibu Ani tetap saya tempatkan sebagai guru saya. Orang yang saya cintai. Orang yang sudah merubah hidup saya. Dan rasa hormat saya. Terus beliau marah pun kepada saya. Saya terima. Ya Bu,ya Bu. Begitulah yang harus kita lakukan.

Jadi sekali lagi. Nomor satu. Orang yang tidak boleh kita lupakan itu adalah orang yang pernah berjasa kepada kita. 

Nomor dua.

Orang yang tidak boleh kita lupakan itu adalah orang yang pernah mencelakakan kita. Orang yang pernah mencelakakan kita. Jangan pernah lupakan!

Saya tidak mengajarkan dendam. Ya tetapi setidaknya. Ya kalau kita tahu dengan orang yang mencelakakan kita.

Minimal kita bisa menghindarinya. Orang-orang yang mencelakakan orang lain. Ini adalah orang yang toksik. Orang yang menyebarkan racun gitu. Kan saya juga sudah bilang.

Burung yang sama hingga di daerah yang sama. Kalau Anda mau sukses. Hindarin itu. Orang-orang yang tega. Ya mencelakakan orang lain. Ini bukan teman kita. Hindari. Jangan lupakan. Jangan lupakan sekali lagi.

Bukan dalam arti saya mengajarkan Anda semua untuk dendam. Tidak. Tidak boleh dendam-dendam. Saya dulu orang yang mencelakakan saya. Ya itu justru saya jadikan motivasi. Saya akan balas kamu.

Bukan dengan membalas mencelakakan dia. Tetapi membalas dengan saya akan buktikan. Kalau saya tidak pantas untuk dicelakakan.

Saya tidak pantas untuk dicampakkan. Dan itu menjadi apa ya? Sweet revenge. Menjadi balas dendam yang manis sekali.

Kelola itu. Ya kekecewaan, kegagalan. Karena kita dicampakkan. Ya dibuat gagal gitu. Kelola itu. Awas kamu. saya akan balas dengan sebuah kesuksesan itu. Baru sebuah energi positif. Sekali lagi. Jangan pernah lupakan orang yang pernah mencelakakan kita. Ya minimal sekali lagi. Untuk sebagai ingatan, sebagai pertanda.

Kita tidak boleh lagi berada di lingkungan orang-orang toksik seperti itu.

Yang ketiga. 

Kita juga tidak boleh melupakan orang yang pernah menolong kita pada saat kita dicelakakan. Pada saat kita celaka. Ada orang yang menolong kita. Ini juga adalah orang yang tidak boleh kita lupakan. Kita balas dia kalau kita sukses. Kita ingat jasanya dia. Kita hormatin dia. Itulah kawan sejati. Ya.

A friend in need is a friend indeed.

Kata orang begitu. Ya jadi. A friend in need is a friend indeed. Seperti itulah. Artinya apa? Teman itu adalah orang yang datang pada saat kita butuhkan. Bukan pada saat dia butuh kepada kita. Ada orang. Wah kalau kita lagi banyak duit. Makan-makan. Orang pada datang. Teman-teman berdatangan. Itu belum tentu teman sejati itu. 

Tapi teman sejati itu adalah teman yang datang dalam keadaan kita susah. Dalam keadaan kita celaka. Kita gagal. Dalam berbagai hal. Gagal dalam bisnis. Gagal dalam persoalan rumah. Tangga barangkali. Dan ada teman-teman yang datang. Dan dia membantu kita. Membesarkan kita. Mungkin dia kalau kita gagal bisnis. Dia membantu kita. Ngasih modal. Mengasih dorongan. Mengasih kesempatan. Ini orang-orang seperti ini. Tidak boleh kita lupakan.

Sekali lagi. Orang yang tidak boleh kita lupakan. Tiga adalah orang yang membantu kita. Mendukung kita pada saat kita celaka. Jadi satu, dua, tiga tuh. Sekali lagi.

Nomor satu. Kita tidak melupakan orang yang berjasa pada kita. Nomor dua adalah orang yang mencelakakan kita. Nomor tiga adalah orang yang membantu kita pada saat kita celaka. 

Dan ini nomor empat. 

Anda juga tidak boleh melupakan orang yang menghina kita. Ngata-ngatain kita. Pada saat kita celaka. Ini juga tidak boleh lupakan. Kenapa? Toksik juga nih orang seperti ini. Sudah tahu kita celaka. Bukannya nolong. Malah makin membuat luka kita pada saat kita celaka. Pada saat kita kecewa. Pada saat kita gagal. Menjadi makin dalam. Wah dia itu memang pantas digituin. Ancur dia itu. Bukannya membesarkan hati. Tapi menambah luka.

Nah orang seperti ini. Pastilah bukan orang-orang yang positif. Yang baik untuk kita jadikan teman. Jadi sekali lagi. Orang-orang yang pada saat kita celaka. Menambah luka kita. Menghina kita. Lebih menjelek-jelekkan kita. Lupakan. Jadi ini dari saya. Sesuai dengan pengalaman hidup. Hidup saya penuh dengan kegagalan. Penuh juga dengan ada juga keberhasilannya. Sehingga saya bisa menjadi ini. Saya sudah ketemu ratusan orang. Mungkin ribuan orang. Ada orang baik. Ada orang yang setengah baik. Ada orang jahat. Orang jahat itu kadang-kadang casingnya baik-baik saja. Hati-hati.

Sekali lagi saya tegaskan kali ini. Satu. Jangan pernah menggigit lengan orang yang sedang membantu kita.

Nomor dua. Ada empat jenis orang yang tidak boleh kita lupakan seumur hidup.

Satu. Orang yang berjasa pada kita.  Nomor dua. orang yang mencelakakan kita.  Nomor tiga. orang yang membantu kita pada saat kita celaka. Nomor empat adalah. orang yang makin membuat kita dalam lukanya pada saat kita celaka. Semoga apa yang saya sampaikan ini bermanfaat.

Salam sukses.


Helmi Yahya

HALAMAN SELANJUTNYA:

0 Response to "Empat Jenis Orang Yang Tidak Boleh Kita Lupakan Agar Hidup Kita Sukses Bahagia"

Post a Comment

Loading...
close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==